Brand atau merek merupakan unsur penting suatu produk untuk membedakannya dengan produk lain. Merek yang sudah terkenal juga harus membangun strategi merek untuk tetap bertahan di pasar. Di dalam brand terdapat logo dan nama merek yang akan dibahas pada materi ini. Selain itu bagaimana memproduksi konten foto atau video dan melakukan manajemen publikasi konten.
Pengertian Brand
Brand dalam sebuah produk ibarat nama yang melekat pada diri seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Ketika memanggil orang tersebut tentu kita akan menyebutkan Namanya, begitupula pada sebuah produk. Kita memanggil dan membedakan suatu produk dengan produk lainnya dengan menggunakan brand. Oleh karena itu sebelum memahami materi ini, sebelumnya kita harus memahami apa itu brand.
Menurut Kotler (2012) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan produk atau jasa dari para pesaing. (Daniel Rowles, 2014) In fact, the word brand is derived from the Old Norse word brandr, meaning ‘to burn’, and was used in reference to marking cattle by burning the owner’s brand onto them. Dalam kalimat tersebut, dapat disimpulkan bahwa brand atau merek digunakan untuk “membakar” kalimat membakar disini diartikan bahwa merek atau brand ini dapat memberikan semangat bagi produk untuk dikenal di masyarakat.
Brand merupakan pembeda antara produk satu dengan yang lainnya dan merupakan unsur utama yang melekat pada suatu produk. Dalam suatu brand tidak harus berupa nama, bisa saja berupa tanda seperti yang tampak pada gambar berikut.
Suatu brand dapat meningkatkan value proposition suatu produk. Value proposition tersebut diartikan sebagai nilai tambah yang dapat memberikan ciri khas bagi sauatu produk. Digital branding dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh perusahaan untuk menonjolkan produknya dimasyarakat. Bagaimana produk itu dikenal masyarakat, beberapa cara dapat dilakukan dengan tujuan meningkatkan value proposition produknya. Misalnya value proposition produk iphone sebagai produk handphone berkelas dan mewah dari segi harga maupun fitur. Produk tersebut bisa masuk dimasyarakat dan diterima dengan baik karena masyarakat menilai value proposition yang ditawarkan sesuai dengan produknya.
Dalam bukunya Digital Branding (Daniel Rowles) dikemukakan bahwa “Value proposition is defined in a number of different ways by different people, but fundamentally it is a promise of value that should be appealing to our target audience – and that they believe will be delivered. It may be a promise of value in a single product or an entire organization. Your digital branding allows you to communicate this value proposition”.
Sumber : Digital Branding (Daniel Rowles)