- Ketahui Siapa Pembaca Konten Anda
Hampir semua startup Indonesia pasti ingin menyampaikan konten mereka kepada media. Namun ketahuilah bahwa setiap media memiliki keunikan dan demografi pembacanya sendiri-sendiri. Dengan keunikan target pembaca masing-masing, maka tidak semua konten bisa didistribusikan ke semua media. Istilah lainnya no one size fits to all.
Dengan mengetahui pembaca, Anda dapat lebih memahami konten dan pendekatan cerita apa yang lebih dibutuhkan oleh mereka. Misal sebuah media dengan demografi pembacanya lebih banyak laki-laki dengan ketertarikan tinggi terhadap fitur gadget, tips and trick, dan fakta-fakta menarik, mungkin Anda bisa bermain konten di seputar itu.
- Perbanyak Referensi Bacaan Anda
Untuk memiliki terobosan baru dalam membuat konten, tentu Anda membutuhkan lebih banyak referensi. Dengan menambah bacaan Anda akan memberikan lebih banyak wawasan dan kosa kata yang Anda tulis.
Contoh: jika Anda ingin membuat konten yang menyentuh isu mengenai perkembangan e-commerce di Indonesia, maka banyak-banyaklah membaca berita mengenai e-commerce, memelajari sejarah e-commerce, dan membaca riset/studi mengenai e-commerce. Dengan menambah wawasan tersebut, Anda akan terbiasa dengan terminologi dan konsep-konsep yang berhubungan dengan e-commerce yang akan mempermudah Anda menyalurkan ide dan cerita melalui tulisan/konten yang Anda buat.
- Eksplorasi Konten
Kreativitas pembuat konten dalam mengemas cerita memang sangat diuji dalam perang content marketing di era sekarang. Ada berbagai macam medium yang bisa dieksplor untuk menyampaikan cerita Anda.
Lakukan berbagai macam eksperimen melalui berbagai medium dan channel seperti membuat video di Youtube, stop motion, membuat survei atau polling di Instagram, atau grafik yang menarik.
- Analisis Data Dan Riset
Misalnya startup Anda ingin mengenalkan produk foundation terbaru untuk perempuan Indonesia. Konten yang berisi seberapa bagus produk Anda dan komposisi apa yang digunakan tentu sudah membosankan. Tapi akan berbeda bila Anda membicarakan seberapa banyak perempuan Indonesia yang mengeluhkan warna foundation yang tidak cocok dengan warna kulit mereka.
Selain itu, usahakanlah untuk selalu mengolah data yang lebih mudah dicerna pembaca. Di jaman yang serba online ini, banyak selalu sumber data (gratis maupun berbayar) yang bisa Anda manfaatkan sebagai elemen cerita. Misalnya Anda ingin membandingkan persaingan pemain startup yang bergerak di bidang fintech di Indonesia, jika Anda memiliki sumber data terpercaya untuk itu, Anda bisa mengkompilasikan data tersebut menjadi satu cerita. Misalnya mana startup fintech yang memiliki fasilitas keuangan terbanyak, seberapa banyak penggunanya sekarang, dan sebagainya.
- Konten Planning Yang Tepat
erkadang ide konten bisa datang tiba-tiba. Namun tidak semua ide harus langsung diimplementasikan saat itu juga. Sama seperti aktivitas atau program perusahaan lainnya, produksi dan distribusi konten pun harus direncanakan secara matang agar tidak tetap relevan. Dalam setahun atau per kuartal Anda sudah merencanakan akan merilis konten apa saja sesuai dengan tren yang ada di masyarakat. Misalnya konten tahunan seperti bulan Ramadan, hari Kemerdekaan Indonesia, dan lain-lain.
- Evaluasi Performa Konten
Salah satu kesalahan umum bagi pembuat konten adalah tidak melakukan evaluasi performa konten-konten yang telah dibuat. Gunakanlah metrik-metrik tertentu sebagai pengukur. Mulai dari seberapa banyak media yang mempublikasikan, seberapa banyak publikasi organik setelah Anda mendistribusikan konten tersebut, atau berapa jumlah engagement konten di sosial media.
D. KONTEN FOTO
Salah satu konten yang digunakan untuk bisnis online adalah konten foto. Terkadang kita kebingungan, foto seperti apa yang menarik audience atau konsumen dan bagaimana cara membuatnya. Berikut ini adalah tips yang dapat diterapkan untuk menghasilkan konten foto yang berkualitas:
- Pilih Angle Foto Yang Menarik
Foto produk Anda dari berbagai sudut pandang atau engle. Anda dapat menggunakan engle di ruang terbuka maupun tertutup, hanya ketika mengambil foto tentukan juga tingkat cahaya agar engle tersebut pas untuk produk yang Anda jual. Misalnya ketika Anda menjual produk jilbab, engle yang dapat Anda terapkan adalah dengan bantuan model yang sedang mengenakan jilbab yang diambil fotonya dari beberapa engle. Atau Anda dapat menggunakan ruang tertutup tanpa model misalnya menggunakan background dan menempatkan produk Anda secara menarik.
- Atur Pencahayaan Foto
Pencahayaan foto ini adalah hal terpenting untuk pengambilan foto, Anda dapat menggunakan lighting dengan Alat atau dengan pencahayaan diluar ruangan. Jika baru merintis usaha fashion dan masih belum memiliki biaya yang cukup untuk membeli peralatan atau menyewa seorang fotografer profesional, kita bisa menggunakan kamera smartphone. Cahaya alami dari matahari pun sudah cukup untuk melakukan foto produk yang proper (layak) dan sederhana.